Minggu, 22 Juni 2014

*Sajak yang Lahir di Tengah Sunyi

Barrud Sore Hari

Album Paling gelisah di temukanya di atas ranjang
pelantun-pelantun suara jiwa dipanggilnya mendekat
dimintanya untuk bacakan puisi paling hikmat
lalu, dikatakanlah olehnya

"aku jadi merindukan kekasih di padang gelap
sekarang, aku ingin meminum anggur paling suci
sambil menanti suara adzan berkumandang"

matanya yang berkabut menyipit tajam menahan nyeri
nyeri dari tiga belas tahun perjalanan menuju surau
nyeri dari rsa nikmta tergigit nafas-nafas jelita
nyeri dari rasa jatuh dalam mimpi-mimpi mawar tengah malam
setiap detik disebutnya kata terang dan gelap
hingga melayang ingin dirasa dalam benak
namun sunyi menyaput jantungnya kedalam sajak binatang jalang

17-06-2014

-puisi mentah yang sedang dalam proses pengeditan

1 Komentar:

Pada 22 Juni 2014 pukul 20.50 , Blogger Unknown mengatakan...

Ditunggu komentar dan kritian anda terhadap puisi setengah jadi ini, bahkan (menurut saya) belum jadi sama sekali.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda